Jumat, 06 Januari 2012

ISU-ISU AKTUAL DALAM STUDY ISLAM

1.Sketsa: Pluralisme atau Kemajemukan
         Secara faktual,kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia menunjukan kehidupan yang plural.Karena itulah, sikap dasar yang seharusnya dikembangkan adalah sikap bersedia untuk menghargai adanya perbedaan masing-masing anggota masyarakat.Disini, perbedaan dipandang sebagai hak fundamental dari setiap anggota masyarakat.Maka langkah selanjutnya adalah masyarakat itu sendiri yang menuntut kepada anggotanya untuk menjaga, menghargai dan menumbuhkan adanya perbedaan itu.Sebab tanpa perbedaan masyarakat itu akan
stagnan dan cenderung tidak kreatif.

Pluralisme dalam Kajian Studi Islam
         Musa Asy'arie menegaskan, bahwa sesungguhnya berbeda dengan orang lain bukanlah suatu kesalahan, apalagi kejahatan, namun sebaliknya sangat di perlukan.Dalam kaitannya dengan pluralitas, Al-qur'an, surat al Hujarat ayat 13 menegaskan:''Hai sekalian umat manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan kami jadikan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah adalah yang lebih takwa di antara kamu.''
         Ayat Al-quran ini sesungguhnya mengajarkan kepada kita semua akan penting dan perlunya memberlakukan perbedaan dan pluralitas secara arif.Yaiyu untuk saling mengenal dan belajar atas adanya perbedaan dan pluralitas itu untuk saling membangun dan memperkuat saling pengertian dan tidak melihatnya hanya dalam prespektif tinggi dan rendah ataupun baik dan buruk.Tinggi rendahnya manusia di hadapan Tuhan tidak di tentukan oleh adanya realitas perbedaan dan pluralitas,tetapi oleh kadar ketaqwaanya.
       Hal ini seperti dijelaskan dalam Surat Ali Imron,ayat 159 :''maka karena rahmat dari Allah,engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka,sekiranya engkau berlaku keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari limgkunganmu.Maka maafkanlah mereka dan mohonkan ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan.Maka apabila kamu telah membulatkan tekad, bertawakal-lah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tawakkal''.
       Musyawarah yang di anjurkan oleh Al-quran adalah musyawarah yang dilakukan secara tulus dan ikhlas, bukan musyawarah yang basa-basi, seperti yang selama ini berkembang dalam iklim kehidupan politik yang represif, yang akhirnya hanya melahirkan kesepakatan yang kosong hanya ada di atas kertas, tetapi tidak di jalankan dalam aktualitas dalam kehidupan baesama dan tidak melahirkan dampak yang menentramkan bagi kehidupan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar