Kamis, 05 Januari 2012

Kajian Sumber Ajaran Islam

1.Al-Qur'an sebagai sumber Sumber Ajaran Islam Pertama
    a.Upaya untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an guna mencari dan menemukan makna-makna yang terkandung di dalamnya telah dilakukan sejak jaman Rasulullah saw.Al-Qur'an sendiri mendorong ke arah itu baik secara eksplisit maupun implisit.Secara eksplisit Al-Quran memerintahkan kita (umat islam)untuk menyimak dan memahami ayat-ayat-Nya.
       Tafsir sebagai usaha memahami dan menerangkan maksud dan kandungan ayat-ayat suci Al-Quran telah mengalami perkembangan yang cukup berfariasi.Sebagai hasil karya manusia terjadinya keragaman dalam corak penafsiran adalah hal yang tak terhindarkan.Berbagai faktor dapat menimbulkan keberagaman ini,misalnya perbedaan kecenderungan,interest,motivasi mufassir,perbedaan misi yang di emban,perbedaan kedalaman dan ragam ilmu yang di kuasai,perbedaan masa dan lingkungan yang mengitari,perbedaan situation-condition,dsb.
    b.Bagaimana Al-Quran Berbicara
       Al-Quran pada dasarnya merupakan respon langit terhadap permasalahan yang muncuk di bumi.Ia diturunkan oleh Alloh via Muhammad saw sebagai jawaban terhadap problem vertikal,penyimpangan tauhid,dan problem sosial,penyimpanga sosial.Ia merupakan bahasa Tuhan yang tidak semua umat mampu memahami.Rasulullah di utus dalam rangka mendialogkan kedua bahasa yang sangat berbeda itu,yakni bahasa langit(absolut) dengan bahasa manusia yang relatif.
    c.Ragam Penafsiran al-Quran
          Secara umum metode tafsir ada 4,yaitu:
1.Metode Tahlily
     adalah tafsir yang berusaha untuk menerangkan arti ayat-ayat al-quran dari berbagai seginya,berdasarkan urutan-urutan ayatnya / surat dalam mushaf,dengan menonjolkan kandungan lafad-lafadnya.Menurut al-Farmawi beberapa corak tafsir yang tercakup dalam tafsir tahlily,yaitu:
            a.Al-tafsir bi al-ma'tsur(riwayah): adalah cara munafsirkan ayat-ayat al-quran berdasarkan nash-nash,baik dengan ayat-ayat al-quran senduri,dangan hadis nabi,dengan perkataan sahabat,maupun dangan pendapat tabiin.
            b.Al-tafsir bi al-ra'y: adalah tafsir ayat-ayat al-quran yang didasarkan pada ijtihad mufasirnya dan menjadikan akal fikiran sebagai pendekatan utamanya.
           cAl-tafsir al-shufy : adalah tafsir yang berusaha menjelaskan maksud ayat-ayat al-quran dari sudut esotik atau berdararkan isyarat-isyarat tersirat yang tampak oleh seorang sufi dalam suluknya.
           d.Tafsir al-fiqhi : adalah tafsir yang menitikberatkan bahasan dan tinjauanya pada aspek hukum dari al-quran
           e.Tafsir al-falsafy : adalah penafsiran ayat-ayat al-quran berdasarkan pendekatan-pendekatan filosofis,baik yang berusaha untuk mengadakan sintesis dan sinkretisasi antara teori-teori filsafat dengan ayat-ayat al-quran maupun berusaha menolak teori-teori filsafat yang dianggap bertentengan dengan ayat-ayat al-quran.
           f.Al-tafsir al-'llmy : adalah menafsirkan ayat-ayat al-quran berdasarkan pendekatan ilmiah,atau menggali kandunganya berdasarkan teori-teori ilmu pengetahuan yang ada.
          g.Al-tafsir al-adaby al-ijtima'y : adalah tafsir yang menitikberatkan pada penjelasan ayat-ayat al-quran dari segi ketelitain redaksinya,kemudian menyusun kandungan ayat-ayat tersebut dalam suatu redaksi yang indahyang penonjolan tujuan utama dari tujuan-tujuan al-quran yaitu membawa petunjuk dalam kehidupan,kemudian mengadakan penjelasan ayat dengan hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat dan pembangunan.
2.Tafsir Ijmaly
     adalah menafsirkan al-quran dengan cara singkat dan global,tanpa uraian panjang lebar,sesuai dengan urutannya dalam mushaf.
3.Tafsir al-Muqarin
     adalah penafsiran sekelompok ayat al-quran yang berbicara dalam suatu masalah dengan cara membandingkan antara ayat dengan ayat atau antara ayat denan hadis baik dari segi isi maupun redaksi atau antara pendapat-pendapat para ulama tafsir dengan menonjolkan segi-segi perbrdaan tertentu dari objekyang di bandingkan.
4.Tafsir al-Mawdhu'y
     adalah metode yang ditempuh oleh seorang mufasir dengan cara menghimpun seluruh ayat-ayat al-quran yang berbicara tentang sesuatu  masalah /tema (mawdhu), serta mengarah kepada suatu pengertian dan satu tujuan,sekalipun ayat-ayat itu (cara) turunnya berbeda,tersebar pada berbagai surat dalam al-quran dan berbeda pula waktu dan tempat turunnya.
   d.Membumikan Al-qur'an dalam Era Komtemporer
            Menurut MQuraish Shihab tidak ada metode tafsir yang terbaik,sebab masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri,kekurangan dan kelebihan serta tergantung kebutuhan mufasir.Kalau kita ingin menuntaskan topik maka jawabannya ada pada metode tafdir mawdu'y,namun bila kita ingin menerapkan kandungan suatu ayat dalam berbagai seginya maka jawabannya ada pada metode tahlily.Di samping itu,ketika kita ingin mengetahui pendapat para mufasir tentang suatu ayat atau surat sejak periode awal sampai periode modern,maka metode yang tepat adalah muqarin,sedangkan ketika ingin mengetahui arti suatu makna suatu ayat secara ringkas dan global,maka metode ijmaly-lah yang tepat.
             Menurut Ali Hasan al-'Arid,urgensi metode mawdu'y dalam era sekarang ina adalah:
1.Metode mawdu'y berarti menghimpun ayat-ayat al-quran yang tersebar pada berbagai surat dalam al-quran yang berbicara tentang suatu tema.
2.Dengan menghimpun ayat-ayat tersebut seorang pengkali dapat menemukan segi relevansi dan hubungan antar ayat-ayat itu.
3.Dengan metode ini seorang pengkaji mampu menolak danmemghindarkan diri dari kesamaran-kesamaran dan kontradiksi yang di temukan dalam ayat.
4.Dengan metode mawdu'y orang dapat mengetahui dengan sempurna muatan materi dan segala segi dari suatu tema.
2.Al-Sunnah sebagai sumber ajaran islam kedua
a.pengertian sunnah
        secara etimologi,sunnah berarti tata cara.kata sunnah secara etimologis berarti tradisi dan perilaku hidup.
b.Kedudukan dan fungsi sunnah dalam islam:
1.Menjelaskan kitabullah
2.Rasullah sebagai uswatun hasanah
3.Rasulullah mempunyai kewenangan membuat aturan
c.Kajian  tentang sunah
Kajian tentang sunnah dapat di klasifikasikan ke dalam 2 hal pokok,yaitu tentng sanad dan tentang matan.
Untuk melakukan kritik sanad di perlukan banyak penguasaan tentang ilmu hadis seperti asbab al wurud,al-jarh wa al ta'dil,tawarikh al ruwwah,dan 'adalah al sahabah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar